BAZNAS dan Setyowati Group Fasilitasi Armada untuk 14 Pasien Rujukan Ke RSUP Sardjito
Perjalanan Doa dan Air Mata: 14 Pasien Difasilitasi BAZNAS dan Setyowati Group Menuju Sardjito
08/09/2025 | AdminMalam Ahad (8/9/2025) pukul 23.00 WIB, langit Purbalingga masih pekat ketika deru mesin mobil elf dan ambulans perlahan meninggalkan halaman. Di balik gelap malam itu, ada 14 pasien bersama 16 pendamping yang menempuh perjalanan panjang menuju RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Purbalingga bersama Setyowati Group berkolaborasi memfasilitasi keberangkatan ini. Satu unit mobil elf disediakan oleh BAZNAS, sementara Setyowati Group menyiapkan satu ambulans untuk memastikan perjalanan berjalan lancar dan aman. Semua fasilitas ini dilakukan secara gratis.
Perjalanan ini bukanlah perjalanan biasa. Bagi mereka yang berangkat, ini adalah ikhtiar penuh doa, pengorbanan, dan harapan baru untuk sembuh dari penyakit yang tengah dihadapi.
Masing-masing pasien membawa kisah hidupnya sendiri. Ada anak-anak yang belum sempat menikmati indahnya masa bermain, ada orang tua yang di usia senjanya harus berhadapan dengan penyakit, dan ada pula mereka yang rela meninggalkan rumah demi satu tujuan: kesembuhan. Mereka adalah
- Alzam Faiz Prasetyo (6), Sinduraja – Kaligondang, penderita jantung bawaan.
- Saifulloh Ariz Fauzan (12), Slinga – Kaligondang, berjuang dengan epilepsi.
- Admini (63), Toyareja – Purbalingga, dengan jantung bawaan.
- Humairoh Fadhilah Arfah (11), Kalikabong – Kalimanah, terdampak stunting.
- Aris Wibowo (53), Bandingan – Kejobong, mengidap penyakit jantung.
- Ozil Alfarizi (5), Binangun – Mrebet, melawan leukemia.
- Elvano Fahreza Mahardika (3), Mewek – Purbalingga, mengalami penyumbatan usus.
- Fadhela Gava Putri (6), Pagerandong – Mrebet, dengan gangguan mata.
- Salma Nur Aisyah (13), Sempor Lor – Kaligondang, menderita gangguan sistem endokrin.
- Dian Septiningrum (22), Pekalongan – Bojongsari, pejuang kanker tiroid.
- Waryono (49), Siwarak – Karangreja, dengan penumpukan material pada kornea.
- Anita Oktaviani (12), Mergasana – Kertanegara, pejuang kanker tiroid.
- Sumardi (68), Panican – Kemangkon, menderita glaukoma.
- Hamzah Khotibul Umam (5), Kalikabong – Kalimanah, dengan kelainan pada testis.
Di balik setiap nama, ada kisah perjuangan dan pengorbanan. Ada bocah kecil yang harus berjuang melawan sakit sejak lahir, ada orang tua yang tetap tabah meski tubuhnya melemah, dan ada keluarga yang tak henti-henti menggenggam doa di sepanjang perjalanan.
Keberangkatan ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian sosial mampu menghadirkan harapan. BAZNAS Purbalingga berkomitmen tidak hanya menyalurkan zakat, infak, dan sedekah dalam bentuk bantuan ekonomi, tetapi juga menjadi jembatan ikhtiar bagi masyarakat yang sedang sakit. Sementara itu, dukungan dari Setyowati Group melengkapi perjuangan ini, menunjukkan bahwa gotong royong adalah kekuatan besar dalam meringankan beban sesama.
Tak hanya memfasilitasi transportasi, para pasien juga disediakan Rumah Singgah YPSP–BAZNAS di Yogyakarta. Rumah singgah ini menjadi tempat istirahat yang nyaman, sehingga pasien dan pendamping bisa bernafas lega, melepas lelah, dan memiliki ruang yang layak sebelum maupun sesudah menjalani pengobatan di RSUP Sardjito.
Ketua BAZNAS Kabupaten Purbalingga, H. Soedijanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian bersama.
“Kami di BAZNAS Purbalingga berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Hari ini, bersama Setyowati Group, kami memfasilitasi pasien-pasien rujukan agar mereka bisa mendapatkan penanganan medis yang lebih baik di RSUP Sardjito. Bahkan kami juga menyiapkan rumah singgah agar mereka bisa beristirahat dengan nyaman selama masa pengobatan. Semoga ikhtiar ini menjadi jalan kesembuhan bagi para pasien dan membawa keberkahan bagi para muzaki yang telah mempercayakan zakatnya kepada BAZNAS,” ujarnya.
Setiap roda yang berputar malam itu bukan sekadar membawa tubuh yang lemah, tetapi juga membawa mimpi: mimpi anak-anak untuk kembali bermain, mimpi orang tua untuk tetap bersama keluarganya, mimpi seorang ibu agar anaknya tumbuh sehat.
Di balik segala keterbatasan, ada kekuatan besar yang menyatukan mereka: doa, harapan, dan kasih sayang. Semoga perjalanan panjang menuju Yogyakarta menjadi awal dari kesembuhan dan kehidupan yang lebih baik bagi mereka semua.
