ASSASSMENT : BAZNAS ULURKAN HARAPAN UNTUK MISTIRAH YANG BERTARUNG MELAWAN LUKA DAN KESEPIAN
05/08/2025 | Penulis: Admin
ASSASSMENT BANTUAN
Di sebuah rumah sederhana di pelosok Karangjengkol, Kutasari, hidup seorang perempuan bernama Mistirah (25). Sejak kecil, tubuhnya sudah terbiasa diguncang penyakit epilepsi. Serangan demi serangan datang tanpa ampun, merenggut masa kecilnya, masa remajanya, hingga dewasa yang seharusnya ia jalani dengan penuh tawa. Namun, beberapa waktu lalu, takdir seakan kembali menguji keteguhannya. Saat epilepsi itu kambuh, tubuhnya yang tak terkendali terjatuh ke dalam tungku yang masih menyala—bara api yang tak berbelas kasih melumat kulitnya. Teriakan pilu yang terdengar hari itu, kini berubah menjadi luka bakar serius yang menguasai hampir seluruh tubuhnya.
Sejak peristiwa itu, hidup Mistirah berubah total. Setiap hari, ia harus menahan perih yang tak pernah benar-benar pergi. Luka di kulitnya bukan hanya meninggalkan rasa sakit fisik, tapi juga menggores batinnya. Pasca dirawat intensif di rumah sakit, ia kini harus menjalani perawatan rutin di rumah—membersihkan luka yang perihnya menusuk hingga ke tulang. Ia pun harus memakai diapers dewasa karena tubuhnya masih lemah untuk beraktivitas. Ia juga harus bolak-balik ke rumah sakit untuk rawat jalan. Semua itu membutuhkan biaya besar yang mustahil terpenuhi oleh keluarga yang hidup sederhana. Sang Ayah hanyalah buruh harian lepas yang sudah 3 bulan lamanya tidak bekerja karena cidera. Sementara sang ibunda sudah lebih dulu meninggal dunia.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama TP PKK Purbalingga dan Pemerintah Desa Karangjengkol, datang menengok dan melakukan asesmen langsung. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Mistirah berjuang di tengah rasa sakit yang mengurungnya. Salah satu perwakilan BAZNAS, Rahmat Basuki, S.Pd., Kepala Pelaksana BAZNAS Purbalingga, tak kuasa menahan haru.
"Melihat kondisi Mistirah, hati kami benar-benar tersayat. Luka di tubuhnya bukan hanya bekas terbakar api, tapi juga jejak dari ujian hidup yang terlalu berat untuk ditanggung seorang gadis muda. Kami merasakan betapa setiap detik baginya adalah pertarungan antara rasa sakit dan harapan. BAZNAS akan berusaha semampu kami untuk meringankan bebannya, karena setiap insan berhak untuk terus hidup dengan martabat, walau badai hidupnya seberat apa pun." Ujarnya.
Sebagai wujud kepedulian nyata, BAZNAS Purbalingga akan memfasilitasi bantuan biaya hidup untuk kebutuhan sehari-hari Mistirah, menyediakan layanan ambulans gratis setiap kali ia harus rawat jalan ke rumah sakit, membantu pengadaan diapers dewasa yang menjadi kebutuhannya setiap hari, serta memberikan Paket Logistik Keluarga (PLK) untuk menopang kebutuhan gizi dan kesehatan. Semua ini diharapkan dapat menjadi secercah cahaya yang menembus gelapnya penderitaan, sekaligus bukti bahwa di tengah luka dan air mata, masih ada tangan-tangan yang mau mengulurkan kasih.
Berita Lainnya
KOLABORASI BAZNAS RI DAN BAZNAS PURBALINGGA: PROGRAM SUMUR BOR HADIR DI DESA KEDUNGBENDA
BAZNAS Tanggap Bencana Purbalingga Gerak Cepat Tangani Pohon Tumbang di Kutasari
BAZNAS Bangun Kembali Harapan di Balik Rumah Rusak Akibat Kebakaran
AYAH SAKIT GAGAL GINJAL, ANAK KECELAKAAN: KISAH PILU RAYAN, PEMUDA PURBALINGGA YANG JADI SANDARAN KELUARGA
BAZNAS PURBALINGGA HADIRI FGD PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN SIAGA
BAZNAS TANGGAP BENCANA PURBALINGGA TANGANI POHON TUMBANG DI KECAMATAN MREBET

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS