Di Balik Dinding Rapuh Itu, Seorang Ayah Berjuang Menjaga Harapan Anaknya
17/11/2025 | Penulis: Admin
BAZNAS melakukan asassmen RTLH rumah Rikin, penderes asal Bumisari
Purbalingga — Di balik tenangnya alam pegunungan Bumisari, tersimpan kisah perjuangan seorang ayah bernama Rikin, seorang penderes nira kelapa yang setiap hari bergelut di ketinggian demi menafkahi keluarga. Dengan penghasilan rata-rata hanya Rp1.000.000 per bulan, ia harus membagi hidupnya antara bekerja, merawat rumah yang sudah tak layak huni, dan menjaga putri kecilnya yang menderita Mikrosefalus serta termasuk kategori stunting.
Saat tim BAZNAS Kabupaten Purbalingga melakukan asesmen pada Senin (17/11/2025), kondisi rumah Rikin tampak memprihatinkan. Atap seng yang sudah berkarat dipenuhi lubang, dinding bilik anyaman bambu mulai rapuh, dan lantai tanah yang lembap menjadi tempat keluarga itu bertahan hidup. Cahaya masuk dari sela-sela papan yang mulai lapuk, sementara bagian dalam rumah tampak penuh barang sederhana yang tersusun sebisanya.
Rumah kecil itu menjadi ruang tidur, tempat berkumpul, dan sekaligus ruang perawatan bagi anaknya yang membutuhkan perhatian khusus setiap hari.
Putri Rikin didiagnosa Mikrosefalus, kondisi yang membuat ukuran kepala dan perkembangan otak tidak optimal. Untuk bisa bertumbuh lebih baik, ia membutuhkan makanan khusus, asupan bergizi, dan perhatian ekstra. Namun dengan pendapatan yang pas-pasan, kebutuhan itu sering kali sulit dipenuhi.
“Yang penting anak bisa makan dulu… sisanya saya pikir belakangan,” ujar Rikin lirih saat asesmen dilakukan.
Selain penghasilan yang kecil dan tidak menentu, Rikin juga masih harus menanggung hutang yang harus dibayar setiap hari Kamis.Listrik di rumahnya pun masih menumpang dari tetangga, membuat biaya bulanannya semakin berat. Meski begitu, ia tetap bekerja keras sebagai penderes — profesi penuh risiko yang menuntut fisik kuat, ketelitian, dan keberanian. Semua dilakukan demi keluarganya.
Asesmen ini dilakukan dalam rangka memastikan ketepatan sasaran program bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). BAZNAS ingin memastikan setiap rupiah zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan masyarakat benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.
Hasil asesmen menunjukkan bahwa rumah Rikin sangat layak menjadi prioritas bantuan.
BAZNAS Kabupaten Purbalingga akan:
- Menelaah kondisi struktural rumah
- Menentukan kebutuhan material rehab
- Menghitung estimasi biaya
- Mengupayakan kolaborasi program demi percepatan perbaikan
Harapannya, keluarga Rikin segera menempati rumah yang lebih aman, sehat, dan layak, sehingga ia dapat fokus bekerja dan memberikan perawatan yang lebih baik untuk putrinya.
Di tengah keterbatasan hidup, Rikin tetap berusaha tegar. Namun perjuangannya tidak bisa ia lakukan sendirian. Melalui zakat dan infak yang ditunaikan masyarakat, BAZNAS berkomitmen hadir untuk meringankan beban para mustahik seperti Rikin.
Karena setiap rumah yang diperbaiki bukan hanya tentang bangunan—tetapi tentang harapan baru bagi keluarga yang sedang berjuang untuk bertahan hidup.
Berita Lainnya
Sinergi Tim Gabungan, BTB BAZNAS Purbalingga Bersihkan Material Longsor di Kaliori
BAZNAS PURBALINGGA SALURKAN LOGISTIK UNTUK RELAWAN BERSIHKAN MATERIAL LONGSOR DI DESA PANUSUPAN
BAZNAS Kabupaten Purbalingga Kirim Delegasi pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Nazhir dan Pengelolaan Ziswaf di Banyumas Raya
BAZNAS Tanggap Bencana Purbalingga Lakukan Asesmen dan Berikan Bantuan Awal di Lokasi Pergerakan Tanah Desa Maribaya
BAZNAS Purbalingga Rutin Dukung Aksi Bersih-Bersih Masjid Bersama Komunitas Ummi Mahjan
Pestisida Nabati, Solusi Lumbung Pangan BAZNAS Basmi Hama di Cilapar

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
